
Massimiliano Allegri resmi kembali ke kursi pelatih AC Milan, menandai dimulainya era baru yang penuh nuansa nostalgia. Kembalinya pelatih yang membawa Milan meraih Scudetto pada musim 2010/2011 ini tentu mengundang banyak pertanyaan: Apakah ini langkah maju bagi Rossoneri? Dan yang paling penting—apakah performa tim akan meningkat?
Allegri dan Milan: Hubungan Lama yang Tak Pernah Sepenuhnya Padam
Allegri pernah menjadi figur penting di Milan antara tahun 2010 hingga 2014. Ia dikenal dengan pendekatan taktik yang pragmatis dan kemampuannya meracik tim yang seimbang antara pengalaman dan talenta muda. Di tengah persaingan ketat Serie A saat itu, Allegri membawa Milan menjuarai liga dan dua kali finis di tiga besar.
Meski akhirnya dipecat karena hasil yang tidak konsisten, banyak pihak tetap menghormati warisannya, terutama stabilitas yang ia bawa di tengah gejolak klub pasca-era Zlatan dan Thiago Silva.
Kini Kembali, Apa yang Berubah?
Selama menjabat sebagai pelatih Juventus setelah dari Milan, Allegri sukses besar: 5 gelar Serie A, 4 Coppa Italia, dan dua kali membawa tim ke final Liga Champions. Ia dikenal dengan kemampuan membaca permainan, fleksibilitas taktik, dan kedisiplinan struktural.
Kini, ia kembali ke Milan dengan klub yang sangat berbeda—lebih muda, lebih dinamis, tetapi juga lebih tidak stabil secara emosional dan performa. Stefano Pioli meninggalkan jejak positif, tapi jelas bahwa Milan butuh pembaruan ide taktis setelah performa menurun di musim 2024/25.
Apakah Performa Milan Akan Meningkat?
Itu tergantung pada beberapa faktor kunci:
1. Fleksibilitas Taktis
Allegri bukan pelatih dengan satu sistem tetap. Ia bisa menggunakan 4-3-3, 4-2-3-1, bahkan 3-5-2 sesuai kebutuhan. Ini memberi Milan fleksibilitas, tapi juga risiko inkonsistensi awal saat adaptasi.
2. Manajemen Pemain Muda
Dengan Rafael Leão, Yacine Adli, dan Tijjani Reijnders sebagai inti muda tim, kemampuan Allegri dalam memoles pemain muda akan diuji. Di Juventus, ia kadang dikritik karena kurang memberi menit pada pemain muda—apakah ia akan berubah di Milan?
3. Transfer dan Dukungan Manajemen
Apakah manajemen Milan akan memberi Allegri kontrol lebih dalam rekrutmen? Jika ya, potensi peningkatan performa akan sangat besar, mengingat rekam jejak Allegri dalam membentuk tim yang kuat secara kolektif.
4. Mentalitas Juara
Hal yang paling mungkin langsung berdampak adalah pengalaman dan aura juara yang dibawa Allegri. Ini bisa memperkuat mental para pemain muda Milan dalam laga-laga besar yang sebelumnya menjadi masalah.
Prediksi Awal: Waktu Adaptasi Diperlukan
Musim pertama kemungkinan akan jadi masa transisi. Allegri perlu waktu untuk membentuk kembali identitas tim, tapi bila diberi kepercayaan dan dukungan penuh, musim kedua bisa menjadi momen kebangkitan Milan yang serius di Serie A dan Eropa.
Kembalinya Allegri ke Milan adalah kombinasi dari nostalgia dan strategi jangka menengah. Bukan jaminan kesuksesan instan, tapi potensi peningkatan performa sangat nyata jika semua elemen berjalan selaras. Fans Milan boleh optimis—karena era (lama) baru ini bisa saja menjadi fondasi kejayaan baru di San Siro.