
bolanetral, 2 Agustus 2025 – Setelah lebih dari satu dekade menjadi ikon di London Utara, Son Heung-Min resmi mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri kebersamaannya dengan Tottenham Hotspur pada akhir musim 2025/26. Kabar ini langsung menyentuh hati banyak fans, terutama karena Son bukan hanya pemain andalan di lapangan, tapi juga simbol loyalitas, etos kerja, dan cinta sejati pada klub.
Akhir dari Era Sang Pangeran Asia di Spurs
Son bergabung dengan Tottenham pada 2015 dari Bayer Leverkusen dan dengan cepat menjelma menjadi salah satu pemain terbaik di Premier League. Gol-gol spektakuler, senyum ramah, dan dedikasi tanpa henti membuatnya disayangi oleh fans Spurs dan dihormati oleh para rival.
Selama hampir 11 tahun, Son telah mencetak lebih dari 160 gol dan memberikan kontribusi besar meskipun Tottenham belum meraih trofi besar selama masa baktinya.
“Tottenham akan selalu menjadi rumahku. Tapi saatnya tiba untuk petualangan baru, tantangan baru, dan cerita baru,” ucap Son dalam pernyataannya.
Langkah Berikutnya: MLS atau Liga Pro Saudi?
Seiring usia yang menginjak 34 tahun pada musim depan, Son diyakini akan melanjutkan kariernya di luar Eropa. Dua tujuan utama yang ramai disebut adalah:
-
Major League Soccer (Amerika Serikat): Banyak klub MLS siap menyambut superstar global seperti Son, yang diyakini bisa menjadi daya tarik besar untuk pasar Asia dan internasional.
-
Saudi Pro League: Tak sedikit laporan yang menyebut bahwa klub-klub top Arab Saudi siap menggelontorkan dana besar untuk membawa sang kapten Korea itu ke Timur Tengah.
Belum ada keputusan resmi, tetapi sumber dekat menyebut Son akan menimbang tawaran secara hati-hati dengan mempertimbangkan keluarga, budaya, dan kontribusi jangka panjangnya pada sepak bola Asia.

Warisan yang Tak Akan Terlupakan
Meninggalkan Premier League bukan akhir dari cerita Son, tapi lebih pada transisi dari legenda ke inspirasi global. Dengan kepergiannya nanti, Tottenham tak hanya kehilangan kapten—tapi juga simbol era dan sosok pemersatu fans.
Para pendukung Tottenham mungkin kecewa, tapi mereka tahu: Son pergi dengan kepala tegak, setelah memberikan segalanya untuk lencana di dada.
Selamat jalan untuk petualangan selanjutnya, Son Heung-Min.
Terima kasih atas kenangan, gol, dan semangat pantang menyerah. Dimanapun kamu bermain nanti, dunia akan tetap bersorak untukmu.