
bolanetral – Di tengah atmosfer penuh ketegangan di Camping World Stadium, Orlando, jalannya pertandingan sempat dihentikan untuk mengadakan minutes of silence mengenang Diogo Jota dan kakaknya, Andre Silva — yang hanya sehari sebelumnya meninggal dalam kecelakaan tragis di Spanyol.
Pada saat layar stadion menampilkan wajah mendiang, suasana stadion hening. Dua sosok yang sangat terpukul terlihat tak kuasa menahan emosi:
-
Rúben Neves, yang sudah bersahabat dengan Jota sejak di Wolves dan juga rekan di timnas Portugal, menunduk dan menutup wajah dengan tangan, air mata mengalir deras.
-
João Cancelo, yang juga dekat dan pernah bermain bersama Jota, terlihat terdiam dan menyeka air mata sambil jongkok, tampak sangat terpukul.
Keduanya mendapat pelukan dan tepukan dari rekan satu timnya saat suasana memberi penghormatan terakhir.
Pengakuan dan Kenangan Tak Terlupakan
Rúben Neves sempat membagikan ungkapan emosional di Instagram sebelum kick-off:
“More than a friendship, we’re family… When I go to the national team, you’ll still be by my side… I’ll make sure you’re always there…”
Ungkapan ini menggambarkan kedalaman ikatan mereka — bukan sekadar rekan tim, tapi saudara.
Reaksi Pasca-Moments
Setelah momen sunyi yang hening itu, pertandingan dilanjutkan. Fluminense sukses meraih kemenangan 2–1 atas Al Hilal berkat gol telat dari Hercules.
Meski kalah, Al Hilal dan dua pemain Portugal mereka menunjukkan profesionalisme luar biasa: tetap bertanding meski hati masih berat atas kehilangan sahabat dan saudara.
Momen itu lebih dari sekadar penghormatan — ia menjadi pengingat bahwa sepak bola, di balik gemerlap dan kompetisi, adalah tentang ikatan manusia dan rasa kehilangan. Gambar Neves dan Cancelo menangis menunjukkan kedalaman persahabatan, loyalitas, serta bagaimana olahraga bisa menjadi sarana ekspresi kesedihan universal.
Bagi banyak orang, itu adalah adegan yang sangat penting — pengingat bahwa di lapangan hijau, ada pula hati yang rapuh.